- Kepedulian di Tengah Musibah Gubernur Kalsel Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir
- Fakultas Hukum UNISKA MAB Gelar Pendidikan dan Kemahiran Hukum untuk Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa
- Hilir Mudik Truk Tambang di Jalan Nasional, DPRD Kalsel: Perlu Evaluasi Serius!
- Pipa Bocor, Air PAM Tidak Mengalir: Wilayah Terdampak Diketahui
- Komisi I Apresiasi Pemprov Kalsel Miliki WRS di Sejumlah Kabupaten
- Pengamat Ini Prihatin Adanya Dugaan Asusila di Pondok Pesantren
- Ratusan Mahasiswa Fakultas Hukum Uniska Magang di Sejumlah Instansi di Kalsel
- Komisi I Inginkan Instansi Terkait Tanggulangi Korban Banjir
- Harry Khairil Hadi : Apresiasi Pemerintah Terhadap Wacana Penurun Tiket Pesawat
- Pemerhati Hukum Ingin Pemerataan MBG di Sejumlah Daerah
Usai Bertempur, banyak Tentara Israel Hilang di Jalur Gaza
Terjadi usai terjadinya pertempuran mematikan yang terjadi di Jalur Gaza pada akhir pekan lalu.
Keterangan Gambar : Tentara Israel Bersimbah Darah
YERUSALEM - Seorang tentara Israel dilaporkan menghilang di Jalur Gaza. Hal ini terjadi usai terjadinya pertempuran mematikan yang terjadi di Jalur Gaza pada akhir pekan lalu.
Melansir Boston Herald, Selasa (22/7/2014), pejabat pertahanan Israel mengatakan, tentaranya hilang usai pertempuran mematikan di Gaza terjadi pada pekan lalu. Namun, tidak jelas apakah tentara tersebut masih hidup atau sudah tewas.
Konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas sejauh ini sudah menyebabkan sekira 25 tentara Israel tewas dan ratusan warga Palestina. Sebagian besar korban warga Palestina adalah anak-anak.
Memanasnya situasi itu membuat sejumlah desakan gencatan berdatangan dari sejumlah negara dan organisasi internasional.
Sebelumnya, Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Ban Ki-moon dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry melakukan pertemuan di Kairo, Mesir. Pertemuan di bertujuan untuk mendesak agar konflik yang terjadi di Gaza segera dihentikan.
Mengingat agresi yang militer yang dilancarkan Israel merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional. Menyusul banyak warga sipil yang telah menjadi korban akibat pertempuran yang dilakukan Israel dan Hamas.
Sebelumnya, Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Ban Ki-moon dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry melakukan pertemuan di Kairo, Mesir. Pertemuan di bertujuan untuk mendesak agar konflik yang terjadi di Gaza segera dihentikan.
Mengingat agresi yang militer yang dilancarkan Israel merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional. Menyusul banyak warga sipil yang telah menjadi korban akibat pertempuran yang dilakukan Israele dan Hamas.
Komentar paling pedas Khamenei adalah Iran tidak pernah mengenal Israel. Negara ini juga secara terang-terangan mendukung Hamas. Hamas sendiri sudah dimasukan ke dalam daftar hitam terorisme oleh Israel.
Selain itu, Khamenei dan beberapa pemimpin Iran berjanji akan menghilangkan Israel dari peta dunia. Bahkan, beberapa pekan lalu, Khamenei menyatakan peristiwa pembantaian warga Yahudi oleh Nazi satu abad lalu, hanyalah sebuah ilusi yang tak nyata.
Komentar paling pedas Khamenei adalah Iran tidak pernah mengenal Israel. Negara ini juga secara terang-terangan mendukung Hamas. Hamas sendiri sudah dimasukan ke dalam daftar hitam terorisme oleh Israel.
Selain itu, Khamenei dan beberapa pemimpin Iran berjanji akan menghilangkan Israel dari peta dunia. Bahkan, beberapa pekan lalu, Khamenei menyatakan peristiwa pembantaian warga Yahudi oleh Nazi satu abad lalu, hanyalah sebuah ilusi yang tak nyata.